Minggu, 30 Januari 2011

Renungan Matius 11. Jangan Kecewa

Matius 11 menceritakan Yesus melakukan penginjilan setelah murid2Nya menerima mandat dan pergi menginjili. Perhatikan bahwa Yesuspun harus menginjil walau ke duabelas muridNya sdh diutus. Yang dilakukanNya adalah teach dan preach, mengajar dan berkotbah. Ini satu kelengkapan yg perlu dimiliki ketika kita diutus ke ladang tuaian. Berkotbah tapi bila tidak dilengkapi pengetahuan (lewat sekolah) maka hasilnya akan membingungkan umat ang mendengar.  Bagian berikutnya dari pasal ini adalah murid2 Yohanes disuruh Yohanes utk mempertanyakan status dan keberadaan Yesus. Ada kebingungan siapa Yesus sebenarnya. Mungkin mereka mengukur cara2 Yesus memperlakukan murid2Nya tidak sebagai orang2 suci. Ada laporan sampai ke Yohanes bahwa kelakuan murid2Nya tidak sesuai dengan harapan mereka. Arti lainnya adalah murid2 Yesus menjadi batu sandungan dalam kesaksian kedatangan kerajaan Allah. Bagaimana Yesus menyikapi pertanyaan perihal attitude murid2Nya disampaikan di ayat 5 dan 6. Lihat perbuatan atau buahnya, kata Yesus. Orang buta melihat, lumpuh berjalan, sakit kusta, mati dibangkitkan, miskin diberitakan kabar baik. Sekalipun demikian, kalau kalian masih mempersoalkan sikap murid2Ku, jangan sampai kecewa dan menolak Aku. Lihat padaKu saja. Murid2Ku manusia dng segala keterbatasannya, fokus padaku. Jangan biarkan bisikan iblis utk mencari2 kesalahan dan akhirnya menolak Aku. Itu tujuan iblis agar kalian menjauh dariKu. Kecewa menimbulkan ketidak-bahagiaan.  Itu sebabnya kata Yesus, berbahagialah orang yg tidak menolak Aku. Jangan sekali2 kecewa dan menolak Aku krn apa yang menimpa dirimu, atau cobaan yg tidak henti2nya seakan menyedot sumsum tulang2mu sehingga habis semua kekuatanmu. Walau demikian keadaanmu, jangan lengah dan menolak Aku. Tetap percaya dan tetap bahagia. Tuhan Yesus begitu care dng perkataanNya agar kita tidak gagal dan menolak Dia. Memang harus diakui kita sering kecewa kalau melihat orang yg seharusnya jadi teladan seperti pemimpin di gereja tidak sesuai seperti yg kita harapkan, tapi jangan sampai menolak Yesus karena itu. Perbuatan Yesus menyelamatkan kita dari dosa hukuman kekal adalah lebih dari cukup dibandingkan kecewa dan sakit hati krn pertunjukkan manusia kpd kita.

Renungan Matius 10

Renungan Matius 10. FOKUS. Mari kita bayangkan anak panah yg ditembakkan ke papan lingkaran hitam. Bagi pemanah yg jitu agar anak panah tepat sasaran maka dia harus membidik lewat matanya, dan dengan merentangkan busur agar ada tenaga(energi) yg cukup dan kemudian dng konsentrasi anak panah pun dilepaskan untuk menuju sasaran. Contoh lain adalah kereta api (setiap hari sy naik ka). Ketika berangkat dari bogor, ka perlu energi (lokomotif) utk membawanya ke tujuan. Dan kereta api bisa sampai ketujuan (kota) krn ada rel yg menuntunnya agar tidak menyimpang. Dari contoh di atas maka fokus adalah cara agar bisa sampai tujuan. Syarat fokus dimulai dari tujuan yg jelas, kemudian ada ketetapan(panggilan) agar bisa sampai tujuan. Lalu hrs ada energi(kemauan, kesadaran, motivasi, belief) yg cukup agar bisa sampai sasaran krn banyak hambatan yg mau membelokkan dari sasaran. Rel kereta api merupakan serangkaian aturan yg harus ditaati agar tidak menyimpang. Bayangkan bagaimana rel dan roda kereta saling bergesekan ketika kereta api mau menyimpang waktu ada belokan. Demikian juga 'pain' ketika mau menyimpang dari aturan. Ada pemberontakkan dalam hati ketika keinginan daging begitu besar untuk melanggar rules sorgawi yakni firman Tuhan. Godaan dunia ini yg membuat halangan utk fokus.
Ketika Tuhan Yesus menetapkan murid2Nya dan memberi mandat, maka Tuhan Yesus memberikan kelengkapan agar mereka FOKUS dalam menjalankan mandat itu. Tuhan Yesus bgitu serius agar murid2Nya hrs fokus. Perhatikan ayat 16-42. Kata2 Tuhan begitu keras krn murid hrs sadar dan waspada. Ayat 17: waspadalah thd semua org. Tidak terkecuali bhw sumber godaan bisa datang dari siapa saja, keluarga dekat sekalipun. Ayat 19, jangan kawatir mau ngomong apa. Roh yg akan memimpin kata2 yg keluar dr mulut mereka. Ayat 22, bertahan krn bisa terjadi hubungan saudara(ayah-anak) bisa terganggu, kamu dibenci orang, itu mungkinterjadi. Ayat 23 larilah, kalau perlu. Ayat 28 jangan takut akan ancaman pembunuhan. Ayat 31 be yorself, banggalah pada dirimu krn kita berharga dimataNya. Ayat 37 pilih tetap setia kpd Tuhan lbh drpd kepada siapapun. Murid2 hrs fokus agar tujuan pemberitaan Kristus sbg juruslamat bisa terwujud. Maka fokus atas tujuan yg ingin kita raih adalah mutlak perlu supaya bisa meraihnya. Syaratnya: ada sasaran yg mau dibidik, perlu tenaga yg cukup, dan hrs berjalan di relnya, maka oleh perkenan Tuhan kita bisa sampai pada tujuan tsb.

Renungan Matius 10

Renungan masih di Matius 10. Kemarin kita menyinggung mandat/tugas yg diberikan Tuhan Yesus kepada ke12 muridNya. Mandat itu adalh di ayat 7, 'pergilah dan beritakanlah: kerajaan sorga sudah dekat'. Kerajaan surga tentunya adalah kehadiran Yesus di tanah Israel. Kerajaan sorga adalah kuasa. Dan tanda-tanda kerajaan sorga ada empat yakni: mujizat kesembuhan org sakit(umum), mujizat kebangkitan, mujizat tahirnya sakit kusta dan mujizat mengusir setan (ayat 8). Kenapa sampai hanya empat tanda ini yg menjadi ukuran kerajaan Allah. Kebayangkan kalau ada murid Tuhan Yesus datang ke kampung kita(misalnya tigadolok) terus mengatakan bahwa kerajaan Allah sudah dekat. Kalau hanya omongan saja, orang kampung akan mengatakan :ah ini orang sinting. Tapi ketika si murid melakukan empat mujizat tersebut maka reaksi orang kampung akan berbeda. Mereka bertanya siapa orang ini punya kuasa seperti dari sorga. Rupanya bagi Tuhan Yesus empat mujizat ini harus dilakukan supaya orang bisa melihat benar bahwa kabar 'kerajaan surga sudah dekat' itu bukan isapan jempol tapi nyata.   Apakah keempat mujizat itu masih berlaku dimasa sekarang? Saya pikir bisa iya bisa tidak. Masa sekarang kita yang sudah mengenal Yesus sebagai anak Allah yg menyelamatkan isi dunia ini tentu tdk merasa perlu ke4 tanda mujizat itu. Namun bagi yg belum mengenal Kristus, ke4 mujizat itu bisa menjadi alat orang mengenal Yesus dan kerajaan Allah itu benar adanya. Lalu bagaimana kita yg sudah mengenal Yesus(menjadi murid Yesus) bisa memberitakan kerajaan Allah kpd org yg blm mengenalNya. Apakah dng melakukan ke4 mujizat itu, yang tentunya harus mendapat kuasa dr Yesus. Secara harafiah, apa yg dikatakan alkitab itu benar dan mutlak. Jadi,kalau kita sungguh2 ingin memberitakan kerajaan Allah(berarti menjadi murid Yesus), maka kita harus/wajib meminta kuasa utk menjadi alat Tuhan melakukan keempat mujizat itu. Kalau kita blm punya berarti kita belum sungguh2 menjadi murid Yesus. Sederhana bukan.selamat berkarya Gb us

Renungan Matius 10

Matius 10. Ketika kita mendapat tugas atau pekerjaan baru maka ada beberapa kelengkapan yg harus disediakan. Pertama, mandat/tugas yg hrs dikerjakan; kedua, hak dan kewajiban; ketiga, apa yg boleh dan tidak(prosedur); keempat, evaluasi dan monitoring; kelima reward dan punishment. Semua itu bisa dilaksanakan dng maksimal krn ada tujuan/misi/visi baik buat perusahaan maupun untuk sendiri. Dalam matius 10 ketika Tuhan Yesus menetapkan 12 murid2Nya (ayat 1-4) juga melewati ke lima proses diatas. Pertama mandat. Surat Mandat yg Tuhan berikan ada diayat 5-8. Kata2 seperti 'diutus', 'berpesan', 'pergilah', 'sembuhkan', 'tahirkan', 'bangkitkan', 'usirlah' diayat 5-9 adalah suatu ekspresi dari mandat yg Tuhan berikan kpd murid2Nya. Kedua adalah hak dan kewajiban. Ayat 1 murid2 dapat hak yakni kuasa untuk mengusir roh jahat, melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Kewajiban mereka di ayat 6, pergi ke domba2 Israel yg hilang, artinya mereka hanya fokus kpd bangsa israel dan bukan bangsa lain. Ketiga adalah do and don't(prosedur). Ini jelas mulai ayat 6 dst, seperti 'janganlah'(don't), 'pergilah'(do), 'apabila pergi kedesa ada yg terima kamu, berkatilah, kalau tidak diterima, keluarlah dan tinggalkanlah'(ayat14). Keempat adalah evaluasi dan monitoring. Sipemberi mandat yakni Yesus mengevaluasi dan monitor tugas yg sdh diberikan kpd murid2Nya apakah mereka setia, bertanggung jawab! Ini terindikasi di ayat 4 bahwa Yudas akan menghianati tugas dan panggilannya. Kelima reward dan punishment. Ayat 32 dan 33 mengindikasikan faktor kelima ini. Tuhan Yesus berjanji kalau kita mengaku Dia sbg Tuhan dan juruselamat, maka Dia juga akan mengaku kita dihadapan BapaNya(reward), kalau kita tidak mengakuiNya maka Dia pun tidak mengakui kita(punishment). Semua itu ada tujuan Allah(visi) utk menyelamatkan domba2 (Israel) yg hilang. Mari kita praktekkan kelima proses itu dalam kehidupan kita. GBU

Renungan Matius 10

Matius 10. Ketika kita mendapat tugas atau pekerjaan baru maka ada beberapa kelengkapan yg harus disediakan. Pertama, mandat/tugas yg hrs dikerjakan; kedua, hak dan kewajiban; ketiga, apa yg boleh dan tidak(prosedur); keempat, evaluasi dan monitoring; kelima reward dan punishment. Semua itu bisa dilaksanakan dng maksimal krn ada tujuan/misi/visi baik buat perusahaan maupun untuk sendiri. Dalam matius 10 ketika Tuhan Yesus menetapkan 12 murid2Nya (ayat 1-4) juga melewati ke lima proses diatas. Pertama mandat. Surat Mandat yg Tuhan berikan ada diayat 5-8. Kata2 seperti 'diutus', 'berpesan', 'pergilah', 'sembuhkan', 'tahirkan', 'bangkitkan', 'usirlah' diayat 5-9 adalah suatu ekspresi dari mandat yg Tuhan berikan kpd murid2Nya. Kedua adalah hak dan kewajiban. Ayat 1 murid2 dapat hak yakni kuasa untuk mengusir roh jahat, melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Kewajiban mereka di ayat 6, pergi ke domba2 Israel yg hilang, artinya mereka hanya fokus kpd bangsa israel dan bukan bangsa lain. Ketiga adalah do and don't(prosedur). Ini jelas mulai ayat 6 dst, seperti 'janganlah'(don't), 'pergilah'(do), 'apabila pergi kedesa ada yg terima kamu, berkatilah, kalau tidak diterima, keluarlah dan tinggalkanlah'(ayat14). Keempat adalah evaluasi dan monitoring. Sipemberi mandat yakni Yesus mengevaluasi dan monitor tugas yg sdh diberikan kpd murid2Nya apakah mereka setia, bertanggung jawab! Ini terindikasi di ayat 4 bahwa Yudas akan menghianati tugas dan panggilannya. Kelima reward dan punishment. Ayat 32 dan 33 mengindikasikan faktor kelima ini. Tuhan Yesus berjanji kalau kita mengaku Dia sbg Tuhan dan juruselamat, maka Dia juga akan mengaku kita dihadapan BapaNya(reward), kalau kita tidak mengakuiNya maka Dia pun tidak mengakui kita(punishment). Semua itu ada tujuan Allah(visi) utk menyelamatkan domba2 (Israel) yg hilang. Mari kita praktekkan kelima proses itu dalam kehidupan kita. GBU

Minggu, 16 Januari 2011

Renungan Matius 9

Matius 9:1-38. Jesus still in action. Yesus menunjukkan kuasaNya. Ada 6 pekerjaan mujizat dan tentang pengajaran.Mujizat tsb adalah: orang lumpuh berjalan, pengampunan dosa(org lumpuh dan pemungut cukai), penyembuhan wanita pendarahan 12 tahun, anak perempuan yang dihidupkan kembali, dua orang buta yg dicelikkan dan orang bisu yang kerasukan setan. Sedangkan pengajarannya adalah belas kasihan (ayat 13) "Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa". Belas kasihan bhs inggrisnya mercy, artinya menunjukkan dan memperlihatkan kebaikan yag diberikan diantara manusia.
Kalau kita perhatikan hampir selalu ada kritikan ketika Yesus menunjukkan belas kasihannya. Saya perhatikan ada 4 kali kritikan dan 1 kali menertawakan perkataan Yesus. Kritikan datang dari imam farisi dan bahkan dari murid2 Yohanes krn mrk tdk berpuasa. Cara Tuhan Yesus merespons kritikan bukannya adu argumentasi dan debat kusir (kayaknya soal debat kusir nggak jauh2 dari kita neh). Ada 2 cara Tuhan Yesus merespons kritikan: pertama Dia mengarahkan ajaran yang benar kpd mereka yg mengkritik, yakni mencoba  meluruskan motivasi mereka supaya berpikir positif (ayat 4: mengapa kalian memikirkan hal2 yg jahat, atau ayat 12: masak orang berdosa tdk berhak dapat pengampunan?). Kedua adalah tindakan. Tuhan Yesus membungkam kritikan mereka dengan action yakni menyembuhkan, shg mereka tdk bisa ngomong apa2 lagi. Pemerintah kita baru2 ini dikritik oleh lintas agama dng 18 buah kebohongan. Presiden bisa menyikapinya dengan tenang dan berupaya berbuat yg terbaik buat negara.
Selamat berbuat baik dan terima kritikan dan menyikapinya tetap dng berbuat lebih baik lagi. Gbu

Kamis, 13 Januari 2011

Renungan Matius 9

Sebuah cerita dari internet. Ada seorang terjatuh ke dalam lubang yg dalam. Ketika lewat orang Kristen Ilmu Pengetahuan (christian science), ia berkata "pikiranmu yang membuat kamu ada di lubang". Juga ketika Imam farisi lewat, dia berkata "hanya orang jahat lah yg masuk ke lubang". Kemudian seorg Fundamentalis lewat dan berkata "kamu memang harus masuk krn itu lubang utkmu". Sedang seorang Charismatic lewat dan berkata, "nyatakan dengan iman bahwa kamu tidak ada di dalam lubang". Seorg metodis lewat dan berkata, "ini kami bawa makanan dan pakaian sementara kamu ada di lubang." Seorg Presbyterian (anggota gereja tradisi) lwt dan berkata "kamu tahu bhw kamu bukan mengalami kecelakaan". Seorg  Optimist berkata "masih untung msh di lubang blm mati". Seorg pessimist berkata, "wah ntar lagi kamu kerendam dan mati". Tuhan Yesus melihat org tsb, kemudian mengulurkan tangannya dan mengangkatnya keluar dari lubang. Matius 9:36 berkata Yesus melihat org banyak itu dan tergerak belas kasihan. Matius 9:1-38 adalah cerita Yesus yg tdk pakai prosedur dulu, tapi oleh krn belas kasihan menolong, menyembuhkan, mengusir setan. Belas kasihan diatas segala2nya.

Selasa, 11 Januari 2011

Renungan Matius 8


Matius 8:1-34. Mujizat itu nyata.Ada 6 kali Tuhan Yesus melakukan mujizat setelah turun gunung.  Pertama mentahirkan sakit kusta, kedua menyembuhkan hamba seorg perwira yg sakit dan menderita, ketiga menghilangkan demam mertua petrus, keempat mengusir roh2 setan dan menyembukan mereka, kelima menaklukkan badai, keenam memindahkan setan dari seorg 'gila' ke babi. Ada tambahan perintah yaitu kalau ikut Yesus hrs menanggalkan semua milik(20,21). Dari keenam mujizat itu hanya satu yg tdk berhadapan langsung antara Tuhan dgn pasien, yaitu hamba dari perwira kapernaum. Sebenarnya Tuhan ingin ketemu si hamba(7), tapi luar biasa respon perwira yg ketemu Yesus. Sampai2 Tuhan sendiri kaget dng respon perwira tsb. Semula Tuhan Yesus mengira semua org sama ketika meminta mujizat, tapi ternyata perwira ini beda. Karena seorang prajurit, perwira ini percaya sekali soal komando. Komando itu mutlak bagi seorg prajurit, tidak boleh dibantah. Just do it!. Prajurit mempercayakan hidup/nyawanya pada komando yg diberikan atasannya. Ini yg luar biasa dari keprajuritan. Kalau salah, maka yang salah adalah pemimpin krn prajurit hanya/setia mengikutiperintah atasannya(bandingkan dengan di negara kita, prajurit yg disalahkan atas kesalahan yg terjadi). Tuhan Yesus menangkap jiwa pengabdian yg mutlak ini sebagai iman yg besar yg jarang dijumpai saat itu(ayat10). Sampai2 Tuhan berkata: karena kalian semua, walau mengaku sbg pewaris kerajaan Allah, tdk punya iman spt perwira ini maka kalian tdk akan masuk kerajaan Allah(ayat12). Wah serem. Apa kebenaran buat kita dari perwira ini. Belajar ketaatan mutlak kpd pimpinan yakni Tuhan Yesus. Perwira itu tahu Yesus adalah seorg pemimpin besar yg punya kuasa. Dia tahu bhw lewat mulut/perintah maka itu akan terjadi sama spt perintah dlm keprajuritan. Sikap taat dan percaya atas perintah akan terjadi, adalah iman yg dimiliki perwira tsb. Ini bukan utk dirinya lho tapi utk bawahannya, karena perhatian, kasihan dan mau menolong. God bless us abundantly

Senin, 10 Januari 2011

Renungan Matius 8

Selamat pagi semuanya. Kita lanjut matius 8:1-34. Turun gunung. Setelah pengajaran dan kotbah Nya, Tuhan Yesus mulai action. Ini dimulai dari ayat 1 yg berkata: 'setelah Yesus turun bukit'. Action dimulai dari pengajaran yg benar. Tidak bisa action dulu baru teori/pengajaran. Perhatikan lagi di ayat 2, ini action/mujizat pertama Yesus turun gunung yakni menyembuhkan org sakit kusta. Sakit kusta adalah kutuk bagi masyarakat jaman itu, krn tdk ada obatnya dan mereka yg sakit akan diasingkan. Jadi perjumpaan Tuhan dng org kusta ini adalah bukan perjumpaan yg mudah krn biasanya org kusta tdk sembarangan nongol dikeramaian. Orang sakit kusta ini saya pikir mewakili orang2 yg sdh kehilangan motivasi, merasa terbuang oleh sistim, apa yg dilakukan selalu gagal shg merasa terkutuk (bayangin kalau jadi org yg sakit kusta). Tapi walau sakit kusta orang ini spesial! Mengapa krn dia yg memulai penyembuhan itu dengan berkata di ayat 2: kalau Tuan mau, maka Tuan dapat mentahirkan aku. Kerendahan hati si sakit dng berkata: kalau tuan mau. Ada semangat utk berubah tapi tetap pasrah. Tuhan memilih dia dari antara banyak yg sakit kusta krn ayat 3 Yesus berkata, ya Aku mau. Tidak semua Tuhan mau, hanya satu. Pertama krn org tsb berada dlm lokasi yg dekat dng Tuhan (dalam hadirat Tuhan), juga krn semangat org itu utk mau berubah. dia tdk mau jadi korban kutukan( victim) tapi mau keluar jadi pemenang (victor). Krn Tuhan melihat hati maka Tuhan berkata, ya Saya mau menyembuhkanmu. Berapa sering kita ini mengutuki diri dan mengatakan saya ini korban dari....Segera keluar dari lingkungan itu dan masuk dalam hadiratNya utk minta jadi pemenang, tapi tetap berserah krn otoritas perubahan ada di Yesus Kristus. Selamat berkarya. Tuhan berkati kita semua.

Renungan Matius 7

Dari ayat2 yg kita baca pada bagian ini (matius 7:12-29), saya melihat bagaimana Tuhan Yesus bukan saja mengajar tapi juga meyakinkan pendengarnya(mungkin puluhan atau ratusan) bagaimana keselamatan bagi umat manusia sdg terjadi(lewat hadirnya juruselamat) dan manusia harus memilih sekarang juga. Saya bayangkan bagaimana seorg pendeta berkotbah dan utk jemaat bisa mengambil keputusan memilih jalan keselamatan dlm Yesus atau tidak. Kita sadar ketika disuruh memilih, msh banyak jemaat yg tdk merespons. Apalagi waktu jaman Yesus dimana org yahudi sdh sekian ratus tahun dijajah roma dan tdk ada nabi, yang ada adalah para imam parisi yg sdh lama menyesatkan mereka dng aturan dll. Ayat 12 dan 13 Tuhan Yesus menyegarkan kita kembali hanya ada 2 jalan dlm hidup ini. Jalan keselamatan dan jalan kebinasaan. Tidak ada alternatif lain. Mereka dan kita hrs milih. Ciri2 jln binasa jelas dikatakan, jalan besar, lega, enak, santai, nggak susah. Lega/lebar artinya kita bisa bawa apa saja bersama kita, ya dosa, ya marah, ya, sakit hati, ya segala sesuatu lah. Nggak ada yg larang, namanya juga jalan lebar. Sedang jalan keselamatan itu sempit, sesak, shg yg kita bawa serba ringkas dan terbatas. Kalau tabungan bukan uang tapi kebaikan, kebenaran, sukacita dll. (Saya saat ini pas lg di kereta disuruh pindah dari yg AC ke ekonomi, sdh sesak, bau dll, hrs tetap sukacita bukannya menggerutu kan). Tuhan Yesus menyadarkan org yahudi bhw selama ini mereka sdh disesatkan oleh pengajaran palsu, makanya ayat 15-23 dng keras mengkritik para imam sbg nabi2 palsu. Mungkin selama ini mrk telah menyesatkan umat dng memilih jalan yg lebar tsb. Sebagai org yg mengaku percaya kpd Yesus dan alkitab sbg firman Allah kita juga hrs lebih tekun merenungkan firman dan setia dng Nya drpd bergantung kpd manusia atau organisasi gereja. Di dunia sekarang ada 30ribu aliran gereja dengan berbagai ajaran yg berbeda(baptisan, penyembahan, bahasa roh, nubuat, pengajaran dll). ..bersambung Sambungan.....Mau dibawa kemana semua anak2 Allah (=kita) lewat organisasi2 ini?. Coba perhatikan ayat 22: "Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?" Ayat ini sungguh berkata bhw akan banyak pendeta, hamba Tuhan, atau siapa sj yg sdh dpt karunia mengusir setan, menyembuhkan, dll tetapi Tuhan Yesus tdk mengenal mrk. Luar biasa ternyata penyesatan itu. ...akhirnya ketika semua org mendengar kotbah Yesus, mrk yg semula tdk tahu, tdk percaya menjadi takjub bukan saja krn pengajaran yg keras tapi krn ada KUASA(ayat 29). Ini yg membuat kita bangga dan haru bhw kita sdh benar utk mengaku dan percaya Yesus adalah juruselamat kita(nyatakan dalam hati dan lewat mulut). Mari kita belajar setia dalam pengajaran langsung Tuhan Yesus dng merenung firmanNya dan berbuat. Selamat merenung dan selamat krn diselamatkan.GBU

Renungan Matius 7

Selamat hari kamis 6 jan. Matius 7:6-12. Ayat 6:jangan beri barang kudus kpd anjing dan jng beri mutiaramu kpd babi supaya jng diinjak2nya dan balik mengoyakmu. Ayat ini berat krn bgmn kita mengetahui seseorg itu anjing atau babi. Sebelumnya kita dibilang jng menghakimi, skg dibilang hrs tahu mana anjing/babi. Anyway, ayat ini mengajar kita berhati2. Apa yg kita berikan ada balasannya. Termasuk apa yg kita berikan paling baik(barang kudus atau mutiara) kalau diberikan kpd org yg tidak tepat(jenis anjing/babi) maka boro2 kita harapkan balasan yg baik, bisa2 kita yg kena batunya. Ayat ini spesial utk hal2 yg spesial saja. Tidak bisa digeneralisir, krn Tuhan Yesus juga mengajar beri pipimu yg sebelah kalau ditampar pipi yg satunya. Siapa anjing dan siapa babi, hanya Tuhan yg bisa memberi tahukan kpd kita. Ayat 7-11 sering kita hafal dan pakai. Mintalah, carilah dan ketoklah, maka Bapamu yg disurga akan memberikan. Kalau bapa dunia saja bersedia memberi kpd anak2nya, apalagi bapa yg disurga. Ini dikaitkan dng hal kekawatiran yg sdh dibicarakan sebelumnya. Solusi utk tdk kawatir adalah minta( beda dng iklan jangan minta tapi beli). Bapa disurga bilang minta (gratis) nggak usah bayar. Tapi kenapa kita kadang tidak minta padahal kita perlu. Karena kita kurang percaya, atau sdh minta tapi tdk dikasih. Bisa krn waktu blm tepat, tapi juga krn apa yg kita minta bukan apa yg menurut Bapa kita butuh(needs) tapi yg kita minta yg kita inginkan(wants). Ayat 12 menyimpulkan semua hukum Taurat: apa yg kita mau org berbuat kpd kita, ya perbuatlah spt itu. Menurut pendapat sy ada dua hukum besar dlm iman kristus yakni hukum kasih dan hukum tabur-tuai. Apa yg kita tabur itu yg kita tuai, namun kasih Allah akan menolong kita agar kita tetap selamat. Lihat daud, dia tetap dikasihi Allah, tapi perbuatannya yg salah tetap dpt hukuman setimpal. Selamat merenung. Tuhan Yesus memberkati kita.

Renungan Matius 7


Selamat pagi semuanya. Kita baca matius 7:1-29. Renungannya matius 7:1-5 dulu ya. Tentang menghakimi. Ayat 1 jelas mengatakan jangan menghakimi kalau kita tdk mau dihakimi. Semua tindakan menghakimi pasti ada konsekwensinya, dihakimi. Hakim pengadilan ketika memberi keputusan nya juga menerima konsekwensinya akan dihakimi kelak. Menghakimi tidak dilarang tapi siap2 akan dihakimi juga. Lihat yohanes 7:24 "Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil." Nah yang berbahayanya kalau kita gampang menghakimi apa yg terjadi! Kita yg menghakimi cenderung merasa lebih baik/benar dr org yg dihakimi, padahal kita sama tdk beresnya dng org lain. Kita seperti Tuhan (mengambil otoritas Tuhan) ketika menghakimi. Kita menghakimi seakan-akan kita tahu semua permasalahan dan isi hati/motif org lain, padahal boro2 tahu org lain, tahu diri sendiri juga kagak. Dan yg terakhir, ketika menghakimi kita juga akan berhadapan dng pengadilan akhirat (roma 14:12). So, ketika hrs terpaksa menghakimi siap2 dng konsekwensi di atas. Makanya yohanes 7:14 tadi berkata hakimilah dng adil. Ini ada cerita . Seorg bos lg inspeksi ke gudang nya. Lagi dia jalan2, dia melihat seorg berdiri santai di gudang sambil bersiul2 dan tangannya masuk ke kantong, santai. Terus si bos bilang berapa gaji kamu perminggu, dia jawab 300dollar. Lalu si bos mengambil 300 dr dompetnya dan berkata:' nih uang 300 dollar dan segera angkat kaki dr sini'. Setelah itu si bos tanya kpd managernya:'sdh berapa lama org yg sy pecat tadi kerja disini?' Jawab managernya:'oh org tadi bukan pegawai kita, dia hanya pengantar surat dari kurir'. Memang enak menghakimi? Minta hikmat dr Tuhan dan pimpinan roh kudus. Selamat bekerja. Gbu all


Renungan Matius 6

Barusan terima imel dari teman yg kash ringkasan kotbag mg kmrn, nyambung dg renungan kt hari ini, semg mnjd berkat. What Does God Say about Our Worries? (Luk. 12: 22-34)Dr Sen Sendjaya Hidup kita sering dipenuhi kekuatiran. Kekuatiran bisa berbeda-beda pada tiap orang. Dalam perikop ini Tuhan Yesus membahas 3 bagian penting: a) Alasan mengapa kita kuatir; B) Bagaimana kita dapat lepas dari kekuatiran?; dan c) Implikasi dari hidup tanpa kekuatiran.Mengapa kita kuatir? Dengan cross-reference pada Matius 6, kita tahu bahwa pengajaran Tuhan Yesus tentang kekuatiran ada dalam konteks ‘Kotbah di Bukit’. Menarik bahwa dalam Lukas, cerita ditulis lebih lengkap. Saat itu, ribuan orang berbondong-bondong mengikut dan mendengar pengajaran Tuhan Yesus. Ketika IA mengajar, seorang pendengar menginterupsi-Nya dengan desakan agar Yesus menyuruh sanak-sodaranya berbagi harta warisan. Di luar dugaan Yesus membongkar masalah utama dari orang ini: Hati! Yesus melihat hati orang ini dan berkata, “Waspadalah terhadap keserakahan”. Yesus bukan membahas tentang apa yang terjadi di luar kita, namun apa yang ada di dalam hati kita. Karena keserakahannya, orang ini menjadi kuatir. Kekuatiran pada dasarnya adalah segala hal yang mengontrol hati kita. Semua masalah hidup kita sebenarnya bermuara pada hati kita. Inti dari kekuatiran adalah kita sedang berupaya mengontrol hidup dan masa depan kita. Manakala kita tidak dapat mengontrolnya, maka kita menjadi kuatir.Banyak orang, bahkan orang Kristen, kurang menyadari bahwa kekuatiran adalah dosa. Jerry Bridges menyaksikan betapa dosa ini sudah dianggap ‘lumrah’ bagi kita. Kekuatiran adalah dosa. Kekuatiran seolah berkata bahwa “Aku tidak percaya kepada Allah (Yang Berdaulat)” atau “Aku tidak percaya bahwa Allah mengasihiku”. Tuhan seringkali mendapat perlakuan semacam ini manakala kita kuatir. Hal ini tentu mendukakan hati Allah. Dalam kehidupan Martin Luther, istrinya pernah memakai jubah kabung dan ketika ditanya oleh Luther, ia menjawab “Allah sudah mati!”. Hal ini ia katakan karena kekuatiran yang begitu besar ada pada Luther.Bagaimana kita dapat bebas dari Bagaimana kita dapat bebas dari kekuatiran? Tuhan Yesus tidak sedang memberikan strategi apalagi tips tentang lepas dari kekuatiran. Sebaliknya, IA menyodorkan prinsip2 penting. Prinsip2 tersebut misalnya: Hidup ini lebih baik daripada makanan dan pakaian (ayat 23); Melihat Bunga Bakung dan Burung Gagak yang beroleh pemeliharaan Tuhan (ayat 24, 27); Kekuatiran tidak menambah sehasta pada jalan-hidupnya  – maksudnya tidak akan mengubah apapun / keadaan (ayat 25); Dan yang paling penting ada pada: Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah (ayat 31). Kata ‘Merrimnya’ yang dipakai untuk kekuatiran di sini berarti ditarik oleh dua arah yang berlawanan. Hidup Pengikut Kristus sering ditarik oleh Kerajaan Allah dan dunia secara bersamaan. Seharusnya, hidup orang Kristen hanya ditarik ke satu arah yaitu Kerajaan Allah. Kerajaan Allah berarti area dimana Allah bertahta dan berdaulat atas seluruh area hidup kita e.g., keluarga, bisnis, relasi, dsb. Diceritakan Yesus ada orang kaya yang merencanakan harta benda (atau sumberdaya) yang dimilikinya dengan seksama. Yesus berkata bahwa orang ini bodoh! Mengapa demikian? Adalah sebuah ironi karena ia begitu cermat merencanakan hidupnya yang hanya sementara di bumi (mungkin 70 atau 100 tahun), sementara tidak mempedulikan hidupnya di dalam kekekalan (bermilyar-milyar tahun bersama Allah!), yang jauh2 lebih penting. Jadi, setiap orang Kristen seharusnya terus mencari Kerajaan Allah - maksudnya berusaha agar lewat hidupnya orang semakin ‘melihat’ kemuliaan Kristus. Dengan kata lain, kemuliaan-Nya terpancar melalui hidup kita, termasuk dengan tidak lagi kuatir akan hari esok karena keyakinan akan pemeliharaan Tuhan. Jika kita kuatir kita seperti orang kafir – orang yang tidak kenal Allah (ayat 30)Selanjutnya, kata “Ditambahkan kepadamu...” (ayat 31) oleh D. A. Carson diulas sebagai berikut: Prinsip ini hanya berlaku bagi anak2 Allah; Allah berjanji akan mencukupkan necessity kita, bukan luxury kita; Dan ada perkecualian yaitu anak2 Allah yang memang secara khusus dipanggil (menurut kedaulatan-Nya) untuk menderita termasuk kelaparan demi kemajuan Injil Kristus.Apa implikasi hidup tanpa kekuatiran? Kita menjadi orang yang lebih murah-hati (generous). Murah hati dalam hal memberikan sumberdaya yang kita miliki misalnya uang, waktu, pikiran, tenaga, maupun hidup kita. D.A. Carson kembali membagikan bagaimana Kaisar Julian the Apostate di abad ke-4, yang gagal menekan Kekristenan malah terkagum2 dengan kehidupan orang2 Kristen yang sederhana namun dipenuhi oleh kemurahan hati dan saling memelihara. Tidak seorangpun dari orang Kristen menjadi pengemis pada saat ini karena yang seorang membantu yang lain. Mereka bahkan memelihara orang2 di luar mereka – dan hal ini mempermalukanTentu kita menyadari bahwa tidak mudah untuk bisa lepas dari rasa kuatir. Kita desperate karena tidak-mampu untuk tidak kuatir, karena kita masih berdosa. Kita tidak dapat bebas dari rasa kuatir dengan kekuatan kita sendiri. Itu sebabnya kita harus kembali kepada Injil Yesus Kristus. Hanya Yesus pribadi yang bebas dari rasa kuatir. Sementara IA berdoa agar dilepaskan dari jalan salib (dengan menanggung dosa kita), IA menyerahkan segala sesuatunya ke dalam kedaulatan Allah Bapa. Yesus telah melakukan hidup yang bebas dari perasaan kuatir. Kemampuan dan kemenangan inilah yang di-transfer kepada kita anak2 Allah. IA-lah yang mengangkat rasa-kuatir kita sehingga kita dapat menyerahkan segala sesuatunya kepada-Nya. IA telah melakukannya terlebih dahulu bagi kita.  Risma Christina Simanjuntak

Renungan Matius 6

Selamat pagi, shalom, horas. Kemarin matius 6 mengatakan fokus kita adalah cari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kpdmu. Apa itu kerajaan Allah? Apakah itu merupakan suatu tempat yg indah, ya.. bisa. Namun kerajaan Allah adalah juga suatu gaya hidup(lifestyle). Gaya hidup yg spt apa? Roma 14:17 menjelaskan bhw "Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus." Paulus menjelaskan gaya hidup berkerajaan Allah bukan soal tjia(bhs mandarin makan), cap cay, saksang, bapang, dll. Makan enak boleh sj tapi disitu tdk ada kerajaan Allah, he he. Makan-minum berbicara apa yg dicari dunia yakni harta utk makan-minum. Sy pernah baca di wahyu? tanda-tanda akhir zaman adalah manusia makin banyak makan dan minum(wisata kuliner). Jadi apa nggak boleh makan dan minum yg enak. Boleh, tapi disitu tdk didapatkan kerajaan Allah. Lalu dimana dong. Ya dalam kebenaran, damai sejahtera dan sukacita. Oleh siapa? Oleh kekuatan kita/kesanggupan kita? Bukan, tetapi oleh roh kudus. Org bisa membenarkan diri, suka cita atau damai sejahtera, tapi semu kalau ngandalin apa yg kita punya(uang, sehat, dll). Yg benar adalah kalau roh kudus yg menuntun kita utk mencari kebenaran(firman), berdamai, dan sukacita. Sukacita bukan happy lho tapi joy. Kata yakobus sukacita dlm berbagai pencobaan. So, from now on minta roh kudus memimpin kita menemukan kebenaran, berdamai dan tahan dlm berbagai pencobaan. Selamat berkarya. Gbu all

Renungan Matius 6


Selamat pagi dan selamat memulai aktivitas di thn 2011. Lanjut renungannya. Waktu lalu kita sdh bahas matius 6:1-18. Disana Yesus mengajar murid2Nya utk taat akan kewajiban agama yg selama ini mereka jalani. Namun ketaatannya tdk seperti pemuka agama bahkan hrs lebih. Intinya kewajiban agama tsb tdk boleh menonjol, tdk kelihatan kpd org lain. Apa kewajiban agama tsb: bersedekah, berdoa, berpuasa, berdamai/mengampuni(sblm beribadah). Bagi kita yg adalah murid2Nya kewajiban agama kita masing2(kebiasaan gereja kita) hrslah dilakukan, namun tdk boleh kelihatan kpd org lain. Memberi persembahan, berdoa, berpuasa. Setelah murid2 diajar utk taat akan hal2 yg berhubungan dng spiritual, maka di ayat selanjutnya(ayat 19-34) murid2 diajar utk bekerja, mencari nafkah(kebutuhan jasmani) namun dng cara berbeda dng cara dunia. Pertama adalah harta bukan utk disimpan dibumi krn akan habis dimakan ngengat. Disini tdk dibilang tdk boleh cari harta krn harta/uang/materi kita perlukan. Tapi yg dibilang adalah jangan menimbun. Menimbun itu akhirnya nggak akan bisa dinikmati krn akan rusak/ hancur. Sayang kan. Mending dimanfaatkan utk kebaikan banyak orang. Toh harta itu akan datang lagi kalau kita tetap kerja keras(ini juga perintah alkitaB). Menimbun juga berdampak pada kekhawatiran. Apa dirampok, nilainya turun dll. Dimana ada harta disitu hati kita terfokus, ninna!(Ayat 21). Lalu fokusnya kemana. Ini janji Tuhan: carilah dulu kerajaan Allah dan kebenaranNya maka semuanya akan ditambahkan kpdmu. Kata carilah adalah kata kerja, yg sama aktifnya dng kita mencari harta. Jadi waktu cari harta dan cari kerajaan Allah itu berimbang, bahkan hrs lebih dahulu cari kerajaan Allah krn dng mendapatkan kebenaranNya maka ada sukacita ada semangat dan ada berkat utk mencari harta sesuai yang kita perlukan. Saya dengar seorg pendeta berkata ketika kita renungkan firman Tuhan ada 3 hasil yg hrs kita dapatkan,yakni: cari kebenaran dan percayai, cari perintah utk ditaati dan cari janji utk dinikmati