Senin, 09 Mei 2011

Renungan Matius 19. Seperti Anak-anak


Bacaan Matius 19:13-15
13:"Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu."
14:"Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga."
15:"Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ."

Dialog singkat Yesus dengan para murid dan penonton yang ada disitu merupakan lanjutan dari prinsip pernikahan yang disampaikan Yesus.
Kita membaca di ayat sebelumnya bahwa pernikahan itu bukan dilandaskan pada soal cinta, ekonomi, perjodohan, dll, tapi yang dilihat Allah adalah suatu janji dihadapan Allah untuk meninggalkan orang tua dan bersatu daging membentuk keluarga baru. Perjanjian ini kekal tidak bisa dipisahkan oleh manusia, artinya tidak ada istilah perceraian dimata Allah.

Setelah itu secara kebetulan ada anak-anak yang dibawa orang (tuanya) kepada Yesus. Yesus menggunakan momen ini untuk mengajarkan kepada setiap orang bahwa menjadi seperti anak-anak (bukan menjadi anak-anak) adalah jalan menuju kepada kerajaan surga.
Yang dimaksud menjadi seperti anak-anak adalah memiliki karakter seperti anak-anak. Saya melihat yang menonjol dari karakter anak-anak adalah bergantung sepenuhnya kepada ayah/ibu karena sadar akan keterbatasannya. Ini yang diminta Allah terutama pada kehidupan pernikahan antara suami, istri dan keluarga.

Sikap suami pertama adalah membawa seisi keluarganya untuk diselamatkan. Karena ada firman Tuhan, kalau kau percaya dan diselamatkan maka seisi rumahmu pun diselamatkan (Kis 16:31). Pengertian ini tidak serta-merta seisi rumah diselamatkan, tapi ada upaya membawa seisi rumah mengenal Yesus dan percaya dan dibaptis.

Demikian Yesus kemudian memberkati anak-anak, mengajarkan kita untuk memberkati anak-anak kita setiap waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar