Kamis, 17 Februari 2011

Matius 12. Dosa tak terampuni.

Matius 12:31,32 demikian "Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak." Tegas dan jelas Yesus menyatakan dosa yang tidak dapat diampuni kapanpun dan dimanapun adalah menghujat Roh Kudus. Mari kita lihat konteksnya kenapa Yesus menyatak demikian. Dibagian awal matius 12 Yesus membela murid-murid karena makan gandum dihari sabat. Demikian juga Yesus melakukan mujizat dihari sabat yakni ayat 13 Yesus menyembuhkan orang yang mati sebelah tangannya. Yesus melihat reaksi negatif (perlawanan) dari sekelompok orang karena pekerjaan Yesus dan murid2Nya. Ini terlihat diayat 10 dan 11 sehingga Yesus menjelaskan bukankah lebih baik dan penting menolong orang segera sekalipun itu harus dilakukan hari sabat. Perhatikan sikap Yesus yang mengutamakan menyelesaikan suatu masalah ketika masalah itu cukup penting untuk diselesaikan segera. Berdoa atau berpuasa penting namun berbuat saat-saat urgent/mendesak juga diutamakan Yesus. Yesus selalu menunjukkan ukuran keberhasilan adalah pekerjaan dan buahnya (ayat 33).

Yesus melihat hati yang melawan pekerjaanNya didalam diri orang-orang terutama Farisi. Bukannya orang farisi tersebut berdiskusi dan belajar tentang kuasa yang ditunjukkan oleh Yesus, malah menghukum dengan mengatakan bahwa kuasa dalam Yesus adalah kuasa setan (ayat 24) karena Yesus menyembuhkan orang yang kerasukan setan (ayat 22). Sikap menihilkan atau melawan atas pekerjaan Yesus yang diperlihatkan oleh farisi adalah menghujat, bahasa inggrisnya blasphemy yang definsinya adalah slander, detraction, speech injurious, to another's good name/divine majesty. Slander artinya selalu(persisten) menyalahkan tindakan seseorang, selalu dibalik-dibalik. Sifat ini sudah menjadi karakter yang awalnya mungkin tidak serius namun karena setiap waktu terus dilakukan akahirnya menjadi karakter. Yesus adalah Tuhan yang maha mengampuni. Kita tahu sikpa Yesus yang mengatakan kepada petrus agar mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali, artinya tidak berhenti, terus menerus. Juga Yesus mengampuni wanita asusila, zakeus pemungut cukai dan banyak ajarannya selalu tentang mengampuni. Yesus menyadari bahwa manusia berbuat dosa dan salah dimata Tuhan adalah wujut kemanusiaan yang gagal dan terbatas sehingga Allah perlu turun tangan untuk meraih dan menyelamatkannya. Itu tujuan Allah dalam Yesus. Jadi mengampuni adalah pekerjaan dan sifat Allah utama. Namun Allah tahu selain kebaikan yang Allah taburkan didunia ini ada pekerjaan jahat yang mengembara dan berusaha menggagalkan pekerjaanNya. Ini klasik bukan. Selalu menyalahkan, selalu mencari kesalahan, tidak mau belajar, itu yang Yesus lihat dalam diri farisi terutama di matius 12 ini. Roh kudus adalah Roh Allah sendiri dan semua pekerjaan Yesus selama hidupNya adalah pekerjaan Roh Kudus seperti menyembuhkan, membangkitkan, mengajar, menuntun, mengusir setan, dll. Yesus sebagai anak manusia berbeda dengan Roh Kudus ketika melihatnya dari cara berpakaian, bagaimana makan, tidur, berrelasi dengan murid2Nya dan sesama dll. Kalau bagian ini Yesus harus disalahkan, ini bisa diterima dan diampuni kalau salah menilai atau menghujat. Tapi kalau yang disalahkan adalah pekerjaan roh kudus dalam Yesus, maka ini sama sekali tidak bisa diampuni.
Roh kudus ada dan tinggal dalam diri kita. Dia sebagai penolong dalam hidup kita. Mengabaikan Dia dan fungsinya dalam hidup kita juga merupakan bagian tidak menghormati Dia dan tentunya akan berakibat kesana. Saya tidak mau menafsirkan ini menjadi hal yang buruk tapi saya mengajak kita semua belajar mengandalkan Roh Kudus menjadi penolong kita yang sungguh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar