Rabu, 06 April 2011

Renungan Matius 17. Iman yang cepat puas

Bacaan: Matius 17:14-21
14: Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah,
15:katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air.
16:Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya."
17:Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!
18:Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga.
19:Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?
20:Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.
21:(Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.)"

Ada sebuah cerita yang dikaitkan dengan bacaan hari ini.
Disebuah kota kecil di Amerika Serikat ada sebuah nightclub yang lokasinya ditengah kota. Karena kota kecil dan tidak ada toko yang menjual minuman maka nightclub ini menjadi tempat yang ramai dan ini mengganggu jemaat disuatu gereje yang lokasinya berdampingan dengan nightclub tersebut. Oleh sebab itu para anggota gereja tekun berdoa agar nightclub tersebut ditutup dari kota kecil mereka.
Tidak berapa lama kemudian nightclub tersebut terbakar habis karena petir yang menghantam dari langit. Oleh sipemilik nightclub yang tahu bahwa jemaat dari gereja tetangganya berdoa agar nightclubnya terbakar, kemudian menuntut ke pengadilan agar ada ganti rugi krn kecelakaan tersebut.
Apa yang dilakukan jemaat gereja adalah dengan menyiapkan pengacara di pengadilan.
Dari cerita ini digambarkan siapapun yang menang dipengadilan, dapat kita lihat bahwa si pemilik nightclub percaya doa jemaat gereja tsb menghasilkan kecelakaan yg dialaminya sedang jemaat yang menyiapkan pengacara tidak percaya dengan tuntutan yang tidak masuk akal tersebut. Ironis bukan.

Dalam bacaan kita di atas, Yesus menegur keras para muridNya yang tidak bisa menyembuhkan anak yang sakit, dengan mengatakan kepada mereka sebagai orang yang tidak percaya dan sesat.

Latar belakang cerita kita ini adalah Yesus sedang di gunung bersama 3 orang murid yang Dia pilih :Yohanes, petrus dan yakobus(ayat 1-13). Berarti ada 9 murid yang tetap tinggal di bawah di kaki bukit. Rupanya selama Yesus dan 3 muridNya di gunung ada seorang bapak yang membawa anaknya yang sakit kepada murid-murid itu. Kenapa si bapak tidak menunggu Yesus turun dari gunung? Mungkin dia sudah tidak sabar menunggu dan situasi anaknya yang cukup parah. Mungkin juga karena dia tahu bahwa para murid bisa menyembuhkan. Kita ingat di matius 10:1 dimana Yesus memberi kuasa kepada para murid untuk menyembuhkan: "Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan."
Dan juga para murid sudah bertindak sesuai dengan kuasa yang diberikan seperti tergambar di lukas 9:6 :"Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat."
Maka si bapa sudah mengetahui bahwa para murid punya kuasa untuk menyembuhkan, jadi dia datang untuk minta kesembuhan. Namun apa yang terjadi? Ternyata anaknya tidak sembuh.

Menndengar cerita ini Tuhan Yesus memarahi mereka dan kecewa karena mereka tidak percaya akan kuasa dari Yesus yang artinya tidak percaya bahwa Yesus adalah anak Allah yang hidup seperti yang dikatakan Petrus sebelumnya. Mereka juga dikatakan angkatan yang sesat berarti sampai saat itu mereka tidak menerima dalam hati pengajaran Yesus yang benar, bahkan mungkin mereka menerima ajaran atau argumentasi dari lingkungan mereka. Kita sudah melihat bagaimana Yesus menegur mereka karena kebebalan mereka padahal mereka menyaksikan Yesus yang menyembuhkan, membangkitkan , berjalan diatas air dll.

Yesus berkata kalau imanmu sebesar biji sesawi maka dengan iman sebesar itu (biji sesawi adalah biji yang paliing kecil )engkau dapat memindahkan gunung. Pointnya adalah bukan besar kecilnya iman yang dimiliki seseorang, tapi seperti yang selalu dikatakan Tuhan Yesus kepada muridNya: hai kamu yang tidak beriman, tapi ada iman atau tidak percaya.

Seperti ilustrasi diatas, kita banyak 'bergaul' dengan Kristus lewat kegiatan ibadah hari minggu, persekutuan, paduan suara dan pelayanan lainnya, namun rupanya ini tidak otomatis menambah iman kita, bahkan iman kita terus berkurang kalau kita berkompromi dengan ajaran2, norma2 dan tata tertib yang kita terima yang tidak sadar melemahkan iman kita. Para murid yang diberi urapan kuasapun melemah imannya sejalan dengan waktu. Memang faktor sekitar kita dapat mempengaruhi fokus kita kepada Allah dan secara tidak sadar melemahkan iman kita. Kesombongan karena mampu menyembuhkan dam mengusir setan dapat mempengaruhi para murid yang kemudian lalai untuk disiplin seperti berpuasa dan berdoa (ayat 21).

Pilihan ada ditangan kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar