Senin, 10 Januari 2011

Renungan Matius 4


Matius 4. Berbicara tentang Yesus dicobai iblis. Anak Allah saja dicobai apalagi kita manusia. Cobaan rupanya kencang setelah menjalani puasa, krn Yesus setelah puasa 40hari/malam didatangi dan dicobai iblis(ayat2 dan 3). Ada 3 jenis cobaan dari iblis utk semua manusia yg mau setia. Pertama adalah cobaan penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power). Ayat 3 iblis mencobai dng menyuruh yesus menggunakan powernya utk mengubah batu jadi roti. Kita mungkin punya power krn kedudukan, jabatan, prestasi, uang, status sosial, pengarus. Hati2 iblis paling mudah masuk utk menjatuhkan disitu. Kekuasaan itu bisa kita salah gunakan: korupsi, kolusi, dan kejahatan lain. Solusinya Yesus berkata manusia tidak hanya hidup dari roti SAJA tapi dari firman yang keluar dr mulut Allah. Ini bicara prioritas: roti penting tapi firman lbh utama. Paling indah kalau power yg kita punya(mis. blackberry) utk sharing firman dp hal2 yg tdk berguna, he he. Jenis cobaan kedua adalah popularitas yang membawa bencana. Ayat 6,kata iblis kalau Engkau anak Allah (berarti top , populer) jatuhkanlah dirimu maka malaikat akan menatangMu. Popularitas dng segala pertemanan/network akan membuat manusia mudah utk sombong dan dicobai iblis. Tanpa sadar sdh dipuncak dan kemudian diajak utk jatuh(larut dng dunia). Solusinya: tengking/usir godaan utk being popular, tetap menjadikan Yesus lbh popular dr kita. Jenis cobaan ke tiga: mengutamakan relasi dng orang/pihak lain drpd relasi kpd Allah. Ayat 8,9 iblis menunjukkan kekuasaannya(power) dan disuruh menyembahnya. Kadang ketika waktu ibadah kita tidak bisa krn ada kegiatan lain yg berhubungan dng boss, pekerjaan, atau hobby. Hati2, relasi dng kepentingan dunia dibandingkan relasi dng Allah(ibadah, pelayanan) hrs bisa/jelas sikap kita. Ketika kita memilih relasi dng dunia pada waktu hrs kpd Allah, maka itu sdh masuk dlm cobaan iblis. Solusinya jelas, lawan, prioritaskan relasi kpd Allah.Gbu

5 komentar:

  1. Nurmaya : Mantaaaaps....GBU all.({})

    BalasHapus
  2. Tiur: Siiip. Pantesan baru mau populer mesti ada penghalang. Itu berarti Tuhan sayang. Dia tdk mengijinkan kita masuk perangkap iblis.

    BalasHapus
  3. Saut Simanjuntak: Mantap dan imani. Lagu sari simorangkir, syairnya: kalau kuhidup kuhidup bagiMu, hatiku tetap, tetap menyembahMu, dunia tak bisa menjauhkanku dari kasihMu, slama kuhidup kuhidup bagiMu, mataku tetap, tetap memandangMu. Ini mengaminkan renungan hari ini

    BalasHapus
  4. Risma Christina Simanjuntak: :) (y)
    Risma Christina Simanjuntak: Tp kan boleh populer...asal tetap ingat dan takut akan Tuhan.Blm waktunya saja..

    BalasHapus
  5. Saut Simanjuntak: Betul, konteksnya populer menjadi sasaran cobaan iblis yg besar, harus lbh banyak berpuasa(baca menyangkal diri) ketika menjadi populer

    BalasHapus