Senin, 10 Januari 2011

Renungan Matius 5 lanjutan

Renungan, masih matius 5:1-12. Sy msh senang menggumuli ini krn dr dalam hati msh ingin bahas ini (roh yg bicara kali). Kemarin sy tulis bhw ke 10 penggerak kebahagiaan Tuhan Yesus(arti lain diberkati) tidak dipaksakan, kenapa! Kalau kita memaksakan hrs lemah lembut tapi dlm hati tidak maka kesannya munafik. Tapi apakah bisa kita tetap lemah lembut(meekness) kalau lagi bawa mobil hati2 terus ditabrak motor shg mobil lecet. Atau apakah bisa lemah lembut ketika anak minta uang padahal lg pengetatan atau lagi sibuk2nya. Contoh lain, Yesus berkata berbahagialah org yg berduka. Kalau org berduka krn kehilangan yg disayangi (keluarga, uang, barang) adalah wajar dan pasti bisa. Tapi apakah kita berduka kalau org lain berduka? Sy pernah dengar teman mama manda bersaksi di persekutuan(ceritanya) bhw temannya d asuransi pernah lolos nggak bayar tol bandung-jkt(rp 35rb ) krn pas dia nggak ada uang. Dia saksikan bhw Tuhan menolongnya? Apa betul? Bagaimana dng penjaga tol yg mungkin hrs bayar dari kantongnya sendiri krn pengguna jalan tdk bayar? Kita juga sering mendengar org bersaksi dia berhasil selamat dr kecelakaan. Pertanyaan bgmn dng korban lain yg celaka pada wkt bersamaan yg mungkin juga anak Tuhan, keluarganya tentu berduka bukan. Memang kehidupan ini tidak bisa hanya 1 arah, hrs bisa ada keseimbangan. Ketika ketika mungkin bersuka cita(berhasil) kita tdk boleh mengobralnya, tapi Tuhan mengajak utk berduka (mendoakan) org lain yg mungkin terkena dampak krn keberhasilan kita, atau sebaliknya. Makanya Tuhan berkata utk menjadi muridku hrs menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Aku. Hmmmm, berat nian. Halleluyah , terpujilah nama Tuhan Yesus. Gbu all

1 komentar: