Senin, 10 Januari 2011

Renungan Matius 5:13-48

Renungan, matius 5:13-48. Setelah Yesus mengawali pengajarannya ttg kebahagiaann yg hrs diraih dunia, maka pengajaran berikutnya adalah tentang hukum taurat. Bagi Tuhan Yesus pencerahan akan hukum taurat kpd murid2Nya sangat penting agar dalam menghadapi adat/tradisi Yahudi mereka siap utk menyikapi pandangan org banyak terutama para imam farisi. Ini bekal yg Tuhan berikan kpd mereka. Apa pandangan Tuhan ttg hukum taurat itu. Pertama Yesus menyampaikan bhw hukum taurat itu sangat penting. Dia bahkan memposisikan diriNya datang bukan melawan hukum taurat tapi menggenapinya(ay17). Bahkan hukum itu harus diajarkan krn ada upahnya, masuk kerajaan sorga(ay19,20). Namun Yesus meluruskan apa yg dimaksud mentaati hukum taurat tsb yakni harus sempurna(ay48). Sempurna spt apa? Kalau dibilang jng membunuh, bukan hanya dimaksud membunuh secara fisik tapi artinya jangan marah(kpd saudara), atau jng menghakimi, jng dendam, jng membalas. Semua itu termasuk didalam kategori jng membunuh. Juga jng berzinah, termasuk mengingini, menceraikan, kawin sama perempuan hsl cerai). Jangan menyebut nama Tuhan Allah dng sia2, termasuk jng bersumpah atas nama langit, atau bumi, atau kepalamu (mungkin kebiasaan disana dulu - kalau jaman skg istilah OMG,oh my God). Dan perintah mengasihi kpd siapapun. Kesimpulannya ketika Tuhan mengajarkan hal yg sdh tradisi di kalangan Yahudi (hukum), Tuhan mengingatkan ternyata berbahaya kalau hukum itu sdh menjadi tradisi dan hilang kuasanya. Suatu kebiasaan biasanya akhirnya mengkerdilkan arti sebenarnya dari hukum tsb. Apalagi bagi para penjaga hukum (para imam) mereka bisa menjadi penentu hukuman(menjadi Tuhan), menghakimi (ingat fatwa dr MUI), dan hilang kasih. Tuhan mengajarkan pentingnya hukum, tapi hrs sempurna sama spt Bapa sempurna. Kita suka membuat hukum kpd anak2 kita/org lain. Hati2 krn kita bisa menghakimi drpd memahami arti sebenarnya hukum itu. Yesus berkata kita adalah garam dan terang. Hukum lama2 jadi sesuatu yg tawar dan gelap. Maka kita

14 komentar:

  1. Saut Simanjuntak: Harus bisa menggarami dan menerangi hukum tsb agar org enjoy menjalaninya

    BalasHapus
  2. Opung Maduma: Sungguh baik bila semua keluarga omp maduma memberi waktunya membaca renungan2 seperti ini apa lagi dari antara kalangan kita,berguna sedikitnya memancing,menggugah pkiran kita ke tuhan,mengenai tafsiran, cocok,mendekati atau tdk sependapat,itu memperdalam,menambah hikmat dan kedekatan kita kepadaNYa

    BalasHapus
  3. Saut Simanjuntak: Ayo, mulai diskusi. Dari mamak apa renungan ttg matius 5:13-48 ini. Paling tidak semua membaca.

    BalasHapus
  4. Opung Maduma: Oke,membuat renungan tdk bisa secara kilat,tapi mamak coba: ayat 1-12 tdk perlu mamak komentr ,13-16; seseorang yg perbuatannya yg baik,dapat dirasakan or lain,itulah yg dimaksud cahayanya menerangi or lain.ayt 17-36 :kedatangan Yesus.bukan mengurangi hukum taurat tapi melengkapi,hukum itu adalh adat,jadi jangan kaku melakukan adat /hukum itu,segala adat kebiasaan orng jahudi/batak yng di dalamnya ada kasih tdk berlawanan dng hukum taurat,jadi tdk beda dng tafsiranmu.mungkin beda di bahasanya

    BalasHapus
  5. Saut Simanjuntak: Mantap renungannya. Siapa yg lain? Kok pada diam? Apa bb nya rusak?

    BalasHapus
  6. Rita Simanjuntak: Bukan rusak tapi Merenung...

    BalasHapus
  7. Saut Simanjuntak: Selamat merenung..

    BalasHapus
  8. Tiur: Iyo lg baru merenung td ada rapat

    BalasHapus
  9. Tiur: Hasil renungan adalah adanya integrity atau integritas antara kita dan iman. Iman kekristenan bukan baju yang bisa dibuka dan digantung. Trus dipakai lagi kalau perlu. Untuk menjadi terang dunia, dan garam maka dibutuhkan integritas.

    BalasHapus
  10. Tiur: Di ayat terakhir setelah kita baca perintahNya, dikatakan spy kita sempurna

    BalasHapus
  11. Tiur: Kesempurnaan itu adalah suatu usaha dan kerja keras. Untuk itu dibutuhkan usaha, niat dan pwerwujuan niat.

    BalasHapus
  12. Tiur: Namun kesempurnaan itu hanya ada di dalam Kristus

    BalasHapus
  13. Tiur: Jadi diamlah didalamNya dan miliki integritas

    BalasHapus
  14. Tiur: Kiranya Tuhan Yesus memampukan kita





    Tiur: Amin

    BalasHapus